Menjadikan hidup menjadi lebih hidup merupakan, suatu sugesti yang bisa memberika motifasi atau dorongan kepada seseorang. Kara Hidup ini adalah milik kita jadi kita lah yang berhak menentukan mau jadi apa dan bagai mana kehidupan kita ini.... so andalah aktor dalam kehidupan ini jadi tentukanlah dan manfaatkanlah kehidupan ini dengan sebaik-baiknya.... ^_^
Sabtu, 14 April 2012
Arie Al-Buckhori: Kondisi Miris ABG Jaman Sekarang Dengan Hingar Bin...
Arie Al-Buckhori: Kondisi Miris ABG Jaman Sekarang Dengan Hingar Bin...: ILUSTRASI. (foto: Google) S...
Kondisi Miris ABG Jaman Sekarang Dengan Hingar Bingar Idola
Siapa tak kenal penyanyi idola asal Kanada, Justin Bieber. Penyanyi ini masih berusia remaja, namun sudah bisa sejajar dengan para penyanyi senior lainnya. Bagi kalangan anak remaja anak baru gede (ABG) khususnya puteri, nama Justin Bieber sudah pasti tidak asing di telinga mereka. Pada tanggal 23 April ini, Justin menghentak Jakarta dengan tembang-tembangnya.
Gara-gara kedatangannya di sebagian tempat seperti di salah satu mall di Jakarta terjadi antrean yang mengular demi mendapatkan tiket konser Justin. Padahal harga tiket yang dijual termasuk mahal. Untuk kelas festival, harga tiket dipatok Rp 1 juta. Bahkan dikabarkan untuk ngantri saja, ada yang sudah ngantri sejak shuhuh, padahal loket pembelian tiket baru dibuka pukul 09.00 WIB.
Menyayangkan Kondisi ABG
Yang kami ingin angkat dalam bahasan ini adalah mengenai keadaan remaja saat ini, yang sudah semakin jauh dari agama mereka. Pergaulan kebanyakan mereka sudah semakin rusak. Yang jadi idola pun bukanlah seorang muslim. Mereka lebih mengenal Justin Bieber, mungkin dikenal pula tanggal lahir sampai pada hobinya. Mereka lebih mengenalnya dari Nabi panutan mereka sendiri. Coba tanyakan saja pada para remaja, banyak yang tidak tahu di mana Nabi mereka lahir, di Makkah atau di Madinah. Mungkin bisa jadi ada yang beri jawaban yang ngawur kalau Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam lahir di Palestina karena saking jahilnya. Sungguh prihatin. Ini baru mengenal Nabi mereka saja. Belum lagi mengenal seluk beluk lainnya tentang Islam. Coba tanyakan kembali, “Tahu gak jika di malam hari mimpi basah harus mandi junub?” Barangkali jawaban baliknya, “Bagaimana cara mandi junub? Saya gak tahu”. Subhanallah ... Padahal kondisi seperti ini akan ia temui di saat ia dewasa. Lantas kenapa sampai hal yang wajib diilmui seperti ini tidak diketahui? Dalam masalah lainnya pun kita bisa turut sedih. Banyak remaja yang saat ini yang tidak bisa baca Al Qur’an, atau mungkin baru bisa sampai pelajaran iqro’ jilid 2. Sejak kecil hanya tahu bagaimana bisa pintar ngomong Inggris. Al Qur’an jadi nomor 1000 untuk dikuasai karena mesti les Inggris, bela diri, les piano, les tari, dan lainnya. Wallahul musta’an.
Kondisi para remaja saat ini tidak jauh dari yang Allah sebutkan dalam ayat,
يَعْلَمُونَ ظَاهِرًا مِنَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ عَنِ الْآَخِرَةِ هُمْ غَافِلُونَ
“Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai.” (QS. Ar Ruum: 7)
Pasti di masa tua remaja-remaja seperti ini akan penuh penyesalan dan menyesali hidupnya di masa muda. Remaja yang selalu menjaga hak Allah dengan mentauhidkan-Nya, rajin menjaga shalat dan kewajiban lainnya, serta selalu memperhatikan agamanya, pasti Allah akan menjaga dirinya (kondisi fisiknya dan rohaniahnya) di masa tuanya. Lihat yang dikisahkan oleh Ibnu Rajab berikut ini.
Ibnu Rajab rahimahullah pernah menceritakan bahwa sebagian ulama ada yang sudah berusia di atas 100 tahun. Namun ketika itu, mereka masih diberi kekuatan dan kecerdasan. Coba bayangkan bagaimana dengan keadaan orang-orang saat ini yang berusia seperti itu? Diceritakan bahwa di antara ulama tersebut pernah melompat dengan lompatan yang amat jauh. Kenapa bisa seperti itu? Ulama tersebut mengatakan, “Anggota badan ini selalu aku jaga agar jangan sampai berbuat maksiat di kala aku muda. Balasannya, Allah menjaga anggota badanku ini di waktu tuaku.”Namun ada orang yang sebaliknya, sudah berusia senja, jompo dan biasa mengemis pada manusia. Para ulama pun mengatakan tentang orang tersebut, “Inilah orang yang selalu melalaikan hak Allah di waktu mudanya, maka Allah pun melalaikan dirinya di waktu tuanya.”[1]
Tunggu saja balasannya di masa tua bagi remaja yang penuh kelalaian, hidup hanya ingin foya-foya, lalai akan kewajiban shalat dan lainnya atau yang punya prinsip “mumpung masih muda, foya-foya sajalah dulu”. Lihat saja nanti ketika kondisinya sudah lemah dan jompo, baru ia sesali masa mudanya.
Ingatlah selalu nasehat nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam. Manfaatkanlah masa muda kita sebelum datang masa tua kita nanti. Dalam hadits riwayat Al Hakim dalam Mustadroknya disebutkan,
اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ : شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ وَ صِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ وَ غِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ وَ فَرَاغَكَ قَبْلَ شَغْلِكَ وَ حَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ
“Manfaatkan lima perkara sebelum lima perkara: (1) Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu, (2) Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, (3) Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu, (4) Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, (5) Hidupmu sebelum datang kematianmu.”[2]
Ketika Justin Lebih Jadi Idola
Justin benar-benar jadi idola yang luar biasa. Padahal Justin hanyalah seorang remaja. Coba saja lihat sampai mesti ngantri untuk dapat tiketnya meskipun harus menunggu berjam-jam. Padahal jika kita perhatikan Justin sendiri bukanlah muslim. Yang patut kita ingat, kita diperintahkan oleh Allah Ta’ala untuk punya rasa benci pada musuh Allah dari kalangan orang kafir (non muslim). Allah Ta’ala berfirman,
لا تَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ يُوَادُّونَ مَنْ حَادَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ
“Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya” (QS. Al Mujadilah: 22).
Tidakkah kita renungkan pula bahwa seseorang akan dikumpulkan dengan orang yang ia cintai dan yang dijadikan idola. Dalam hadits riwayat Ath Thobroni, dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَا يُحِبّ أَحَد قَوْمًا إِلَّا حُشِرَ مَعَهُمْ يَوْم الْقِيَامَة
“Tidaklah seseorang mencintai suatu kaum melainkan dia akan dikumpulkan bersama mereka pada hari kiamat nanti.”[3] Bagaimana jika yang dicintai dan diidolakan adalah seorang penyanyi dan itu non muslim?! Semoga bisa jadi renungan! Seharusnya yang jadi idola dan yang dicintai adalah para Nabi, para sahabat dan orang sholih, maka engkau akan bahagia berkumpul bersama mereka.
Dalam riwayat dalam Shohih Bukhari, Anas mengatakan,
فَمَا فَرِحْنَا بِشَىْءٍ فَرَحَنَا بِقَوْلِ النَّبِىِّ - صلى الله عليه وسلم - « أَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ » . قَالَ أَنَسٌ فَأَنَا أُحِبُّ النَّبِىَّ - صلى الله عليه وسلم - وَأَبَا بَكْرٍ وَعُمَرَ ، وَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ مَعَهُمْ بِحُبِّى إِيَّاهُمْ ، وَإِنْ لَمْ أَعْمَلْ بِمِثْلِ أَعْمَالِهِمْ
“Kami tidaklah pernah merasa gembira sebagaimana rasa gembira kami ketika mendengar sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: Anta ma’a man ahbabta (Engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai).”
Anas pun mengatakan,
فَأَنَا أُحِبُّ النَّبِىَّ - صلى الله عليه وسلم - وَأَبَا بَكْرٍ وَعُمَرَ ، وَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ مَعَهُمْ بِحُبِّى إِيَّاهُمْ ، وَإِنْ لَمْ أَعْمَلْ بِمِثْلِ أَعْمَالِهِمْ
“Kalau begitu aku mencintai Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Abu Bakar, dan ‘Umar. Aku berharap bisa bersama dengan mereka karena kecintaanku pada mereka, walaupun aku tidak bisa beramal seperti amalan mereka.”[4]
Orang Tua yang Sudah Tidak Ambil Peduli
Remaja-remaja bisa jadi rusak seperti ini, itu pun karena sikap orang tua mereka yang tidak ambil peduli. Tidak sedikit orang tua yang tidak lagi memperhatikan shalat anaknya. Ketika ada acara TV atau ada acara konser, tidak pernah ortu mengajak anaknya untuk melaksanakan shalat lima waktu. Orang tua tidak lagi peduli anaknya bisa baca Al Qur’an atau tidak. Ortu lebih senang jika anaknya ikut les bahasa Inggris, les piano daripada tiap sore mesti ke masjid untuk ikut TPA mempelajari kitab suci Al Qur’an. Ortu pun tidak punya rasa peduli, terserah saja anaknya ingin digandeng oleh lelaki siapa saja. Nantinya ketika sudah terjadi perzinaan barulah datang penyesalan.
Padahal selaku orang tua diperintahkan untuk menjaga diri dan anak-anak dari jilatan neraka. Allah Ta’ala berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.” (QS. At Tahrim: 6). ‘Ali bin Abi Tholib menjelaskan maksud ayat ini, “Ajarkanlah kebaikan untuk dirimu dan keluargamu.” Ibnu ‘Abbas menjelaskan, “Beramallah dengan melakukan ketaatan pada Allah dan jauhilah berbuat maksiat pada-Nya. Perintahkanlah pula keluargamu untuk berdzikir (banyak mengingat Allah) sehingga Allah menyelamatkan kalian dari neraka.”[5]
Kepala rumah tangga (ayah) yang membiarkan perbuatan maksiat pada keluarganya itulah yang disebutkan dalam hadits sebagai ad dayyuts. Dalam hadits riwayat An Nasai, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ثَلَاثَةٌ لَا يَنْظُرُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَيْهِمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ الْعَاقُّ لِوَالِدَيْهِ وَالْمَرْأَةُ الْمُتَرَجِّلَةُ وَالدَّيُّوثُ
“Tiga orang yang tidak akan dilihat oleh Allah ‘azza wa jalla pada hari kiamat yaitu: (1) orang yang durhaka pada orang tua, (2) wanita yang menyerupai laki-laki, (3) ad dayyuts.”[6] Ad dayyuts adalah seorang suami atau bapak yang membiarkan terjadinya perbuatan buruk dalam keluarganya.[7]
Apalagi jika kita menilik tembang-tembang itu sendiri termasuk perbuatan mungkar dan maksiat sebagaimana disepakati oleh para ulama madzhab. Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan, “Tidak ada satu pun dari empat ulama madzhab yang berselisih pendapat mengenai haramnya alat musik.”[8] Ibnu Mas’ud mengatakan, “Nyanyian menumbuhkan kemunafikan dalam hati sebagaimana air menumbuhkan sayuran.”[9] Imam Asy Syafi’i. Beliau berkata, “Nyanyian adalah suatu hal yang sia-sia yang tidak kusukai karena nyanyian itu adalah seperti kebatilan. Siapa saja yang sudah kecanduan mendengarkan nyanyian, maka persaksiannya tertolak.”[10]
Semoga Allah memperbaiki keadaan remaja saat ini untuk kembali taat pada Allah dan juga memberi taufik pada setiap orang tua untuk memperhatikan anak-anak mereka dalam ketaatan.
Wallahu waliyyut taufiq.
Kiat Sukses Bob Sadino Bagi Kaum Muda
Menurut Bob, kunci sukses adalah tidak mudah menyerah dan jangan takut untuk gagal. “Dengan kegagalan, kita bisa belajar bagaimana ke depan lebih baik lagi. Jadi, jangan pernah takut untuk gagal,” kata entrepreneur sukses asli Indonesia ini.

Di hadapan ratusan pengunjung Mall Botani Square, Bob yang tampil dengan gaya khas baju kemeja putih kotak-kotak dipadu celana jins pendek menyampaikan beberapa pengalamannya tentang memulai sebuah usaha tanpa harus menggunakan modal besar. “Yang penting ada kemauan dan berani menerima kegagalan.
Semua usaha jenis apa pun akan tetap jalan. Usaha yang paling bertahan lama ada agropreneur,” kata Bob.
Ia berpendapat selama langit masih membentang, selama itu pula usaha perkebunan akan terus berjalan. Namun, lanjut Bob, tinggal sumber daya manusia (SDM) yang mengelolanya.
“Sumber daya alam terbentang luas. kita bersyukur Indonesia alamnya subur dan kaya, tapi SDM Indonesia yang kurang mampu memanfaatkannya,” kata bapak dua orang putri ini.
Bob mengatakan, peluang bisnis pertanian cukup besar, tidak hanya pasar internasional saja, tetapi pasar dalam negeri Indonesia juga sangat menjanjikan untuk perkembangan bisnis pertanian tersebut. Bob mengatakan, semakin banyaknya minat generasi muda untuk berwirausaha dapat meningkatkan jumlah usahawan Indonesia yang saat ini hanya 1,8 persen dari total penduduk Indonesia.
Acara bincang-bincang selama satu jam lebih tersebut berlangsung cukup menarik. Sejumlah mahasiswa yang hadir dalam acara launching program CSR “Go Entrepreneur” oleh Perum Pegadaian sangat antusias bertanya kepada Bob. Dipandu oleh MC Shanaz Haque, suasana acara kian bermakna. Hal itu semakin semarak dengan jawaban nyeleneh Bob yang membuat gelak tawa peserta.
Bob merupakan tokoh entrepreneurship Indonesia yang mampu meretas batas kewajaran bahwa bisnis harus dijalankan dengan kegigihan dan kerja keras. Menurut Bob, usaha dijalankan dengan kesenangan bukan karena keterpaksaan. Tidak harus cerdas dan bekerja keras untuk menjadi pengusaha sukses. Menurutnya, seorang pengusaha harus bisa melihat peluang dan berani mengambil risiko.
Semua telah dibuktikan oleh Bob, entrepreneur sukses yang memulai usahanya benar-benar dari bawah dan bukan berasal dari keluarga wirausaha. Pendiri dan pemilik tunggal Kem Chicks (supermarket) ini pernah menjadi sopir taksi dan karyawan Unilever yang kemudian menjadi pengusaha sukses.
Meraih Sukses Di Usia Muda

“Saya sukses seperti sekarang karena keterpaksaan,” ujar Merry menjawab pertanyaan Host Kick Andy, Andy F.Noya. Menurut Merry ia terpaksa mengungsi ke negeri jiran Singapura karena saat itu Jakarta sedang dilanda kerusuhan Mei 1998. Merry yang kala itu tidak cakap berbahasa Inggris dan tidak banyak uang benar-benar prihatin. Setelah berhasil menyelesaikan kuliahnya di Nanyang Technological University Singapura dan menggondol gelar insinyur, Merry memutuskan untuk terjun ke dunia bisnis. Ia mulai merangkak sebagai sales dari bermacam barang. Namun berkat keuletan dan ketabahan, Merry yang kini menjadi Duta Produk LG di Asia ini bisa meraih sukses dan mendirikan Merry Riana Organization bersama teman-temannya.
Sementara Putu Putrayasa mendapat penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia, MURI karena prestasinya di bidang pendidikan. Pemuda kelahiran Sumbawa, 17 Desember 1976 ini mendirikan sebuah perguruan tinggi di Baturaja, Sumatera Selatan ketika berusia 26 tahun. Putu, yang lahir dari keluarga miskin mendirikan perguruan tinggi karena “dendam pribadi”.
“Saya anak petani miskin. Ayah saya terpaksa menjadi kusir delman untuk mendapatkan tambahan uang. Saya dan adik-adik kesulitan untuk meneruskan sekolah yang lebih tinggi”, kata Putu yang pada usia 22 tahun mempunyai beberapa toko komputer yang omzetnya mencapai miliaran rupiah. Saat ini Putu sering keliling Indonesia untuk membagikan ilmu kewira-niagaan berdasarkan pengalaman pribadinya.
Dari Bogor dilaporkan, seorang pemuda yang masih berusia 26 tahun sudah menjadi pengusaha properti. Dan, usaha properti berupa komplek perumahan itu benar-benar ia rintis dari bawah, bukan perusahaan warisan orangtua. Pemuda itu adalah Elang Gumilang. Elang yang mempunyai bakat wiraswasta sejak kuliah di Institut Pertanian Bogor itu tertarik menekuni bisnis perumahan karena kagalauan hatinya.
“Saya sangat sedih ketika melihat banyak warga kita yang tidak mempunyai tempat tinggal. Bahkan saya sering melihat saudara-saudara saya itu tidur di kolong jembatan dan di gerobak-gerobak pemulung,” ujar pemuda yang lahir di Bogor pada 6 April 1985 itu sedih.
Itulah sebabnya bersama teman-temannya ia bertekad mendirikan perusahaan kontraktor untuk membangun rumah bagi orang yang tidak mampu.
Jangan menganggap sebelah mata bisnis pulsa elektrik. Banyak orang menganggap remeh bisnis pulsa elektrik karena keuntungannya sangat kecil, yaitu “hanya” seribu rupiah per transaksi.
Tapi di tangan Febrian Agung Budi Prasetyo bisnis pulsa elektrik omsetnya bisa mencapai milyaran bahkan trilyunan rupiah. Febrian, pemuda asal Solo, Jawa Tengah yang saat ini berusia 27 tahun itu berhasil menjadi milyuner muda. Febrian yang mengaku anak seorang sopir Bus Damri itu berhasil menemukan sistem penjualan pulsa elektrik yang sangat efektif. Servernya bisa melayani transaksi sampai satu juta transaksi perhari. Dan, ia berhasil merekrut ribuan agen pulsa elektrik dengan sistem multi level marketing dari Sabang ningga Merauke.
Apa yang dilakukan beberapa narasumber Kick Andy di atas adalah benar-benar menimbulkan decak kagum. Masih muda, kaya dan menciptakan peluang kerja. Kami berharap setelah nonton episode Kick Andy ini akan muncul entrepeneur-entrepeneur muda yang ulet, tangguh dan tidak cengeng.
MANUSIA YG BERMANFAAT BAGI SESAMA
Khoirunnaas anfa'uhum linnaas = Sebaik-baik manusia adalah yang BERMANFAAT bagi Orang Lain. Untuk apakah Manusia ada di Bumi ?, Untuk apakah Anda dan Saya di lahirkan ? Untuk apakah Anda dan Saya di PERTEMUKAN ? Saya Percaya ada Kekuatan Tuhan yang Kadang Tidak bisa kita Nalar atau Logika, tetapi Kenyataannya memang ada Korelasinya.
Saya hanya Percaya SATU HAL, Saya dan Anda ada di muka Bumi, untuk Membuat KEBAIKAN bagi Sesama. Coba Renungkan : Berapa Orang yang Telah Menerima Kebaikan Anda, dan Mereka Merasakannya dan Mengungkapannya kepada orang lain.
Berapa Orang yang Telah Anda TOLONG sembuh dan Menjadi Baik Kesehatan Jasmaninya ? Berapa Orang Yang Telah Anda Sponsori dan Didik sehingga Mereka Memiliki BISNIS dan PENGHASILAN yang cukup untuk Kehidupan Merekan ? Apakah Anda Menjadi Orang yang BERMANFAAT atau menjadi ORANG yang MUDHARAT ?
ACTION : Renungkan Bila BERNAPAS itu Membayar 1 Hirupan Rp. 1.090 saja, maka setiap hari kita harus Membayar kepada Pemilik Udara (Oksigen Bebas di Alam) sebesar Rp. 86,400,000 (delapan puluh enam juta, empat ratus ribu rupiah sehari), atau Rp. 1,576,800,000 (1,6 trilyun rupiah selama 50 tahun hidup kita). BERBUATLAH KEBAJIKAN, KEBAIKAN untuk SESAMA. Membuat Orang Lain SEMBUH & SEHAT dan MEMILIKI PENGHASILAN dari BONUS tiap Bulan, adalah juga BERBUAT KEBAIKAN.
Salam SUPER ACTION
Langganan:
Postingan (Atom)